Kamis, 07 Februari 2013

MOTIVASI PIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Komunikasi ada di mana-mana baik di rumah, di kampus, di mesjid, di kantor dan sebagainya. Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan. Bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan ke depan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Dalam sebuah organisasi setiap orang yang terlibat di dalamnya ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, baik selaku pimpinan maupun para staf , agar semua pekerjaan dapat terlaksana dengan lancar dan harmonis untuk mencapai tujuan bersama yang disepakati dan ditetapkan, maka unsur kerjasama harus senantiasa tercipta dengan baik. Dengan terjadinya proses kerjasama maka unsur komunikasi pun dengan sendirinya akan tercipta.,karena apa pun bentuk instruksi, informasi dari pimpinan , masukan, laporan dari bawahan ke pimpinan, antara sesama bawahan senantiasa dilakukan melalui proses komunikasi.


Untuk mencapai tujuan diperlukan visi dan misi agar proses pelaksanaan kegiatan betul-betul mencapai sasaran. Guna mencapai visi dan misi tersebut haruslah ada keseimbangan antara manajer dan bawahan. Keseimbangan dalam melaksanaan suatu proses tidak akan dapat berjalan dengan lancar bilamana terjadi gap/kesenjangan atau ada jarak antara level jabatan. Hubungan antara pimpinan dan bawahan harus tetap terjalin baik apalagi dalam suatu wadah atau satu instansi agar situasi lingkungan kerja akan merasa kondusif. Keberadaan situasi yang kondusif dapat menimbulkan semangat kerja.

Motivasi Kerja

Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.

Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah. Kinerja seseorang kadang-kadang tidak berhubungan dengan kompetensi yang dimiliki, karena terdapat faktor diri dan lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja.

Peranan Motivasi kerja

Suatu organisasi merupakan bentuk formal dan merupakan wadah di mana sistem kerja sama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang diharapkan. Secara umum tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai dengan pertumbuhan dan terjaminnya kelangsungan hidup dari organisasi itu sendiri. Agar tujuan organisasi dapat terwujud maka pimpinan harus memberikan perhatian yang serius terhadap pegawai, serta menciptakan suatu kondisi kerja yang dapat meningkatkan semangat kerja mereka. Hal ini dapat dilakukan antara lain memberikan motivasi yang tepat.

Motivasi apakah seorang pemimpin untuk membangkitkan semangat kerja? Apakah dengan kata-kata yang tegas untuk menjalan aturan, apakah dengan penampilannya yang rapih, apakah dengan kecerdasannya Yang saya rasakan bukan hanya seperti itu. Selain daripada itu, ada sebagian sikap seorang pemimpin yang sering terlupakan, yaitu motivasa memberikan perhatian terhadap bawahannya. Begitu jarang sekali seorang pemimpin menyempatkan diri menghampiri ruang kerja bawahan, apabila mungkin apa salahnya setiap kali datang ke kantor melakukan hal seperti itu.

Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan kepada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.

Fungsi komunikasi dan motivasi Pimpinan sangatlah penting untuk memberikan perubahan pada kinerja karyawan, bukan hanya sekedar komunikasi mengenai info-info kedinasan, aturan.Motivasi juga bukan hanya sekedar memberikan pujian dengan kata-kata melainkan komunikasi melalui tegur sapa, bersalaman, dan mampir ke tempat kerjanya dengan ketulusan hati. Rasanya sudah terlalu lama dan rindu terhadap situasi lingkungan kerja pada awal masuk kerja dengan adanya tegur sapa, bersalaman antara sesama teman kerja, apalagi dengan seorangan pimpinan minimal dengan satu instansi kerja. Perlu disadari bahwa l hal tersebut dapat mengarah pada perubahan kinerja.


Adanya komunikasi dan motivasi lancar dan dapat diterima oleh para staf akan menimbulkan semangat kerja, sehingga merasa nyaman dalam lingkungan kerja . Hubungan antar sesama kerja akan tetap terjalin dan juga akan menimbulkan kerja sama yang baik. Beberapa manfaat tegur sapa yang ramah adalah :

1. Terjadinya keakraban; dengan tegur-sapa suasana hangat akan senantiasa tercipta dalam perasaan setiap individu meskipun tidak saling mengenal satu dengan lainnya.

2. Terciptanya rasa damai keakraban yang tercipta pada akhirnya tentu membuat hati kita menjadi damai, tanpa rasa was-was meski berada di lingkurgan dan orang-orang yang asing bagi kita.

3. Mencegah terjadinya konflik; melalui tegur sapa bisa tercipta tali persaudaraan dan kekeluargaan yang akan mampu mencegah terjadinya konflik.

Perubahan budaya menyangkut aspek rohaniah, seperti keyakinan, nilai-nilai, pengetahuan, dan penghayatan seni. Norma hubungan antara anak dengan orangtua, antara peserta didik dengan pendidik, antara bawahan dengan atasan, antara santri dengan kiai, termasuk pola hubungan antar tetangga merupakan jenis perubahan budaya. Norma-norma ini ,meskipun mengalami perubahan, tidak bisa secepat perubahan barang-barang peradaban.

Jalinlah komunikasi yang baik untuk mempererat persahabatan, hangatkan sesekali dengan canda/humor segar. Jangan sampai kita menganggap atau dianggap patung oleh rekan sejawat, tidak ada komunikasi dan tegur sapa, karena hal ini sama sekali tidak nyaman rasanya. Pastikan kita selalu berparas manis dan ramah, perhatikan kepentingannya, dan tidak berlebihan dalam bercanda.Memberikan perubahan pada kinerja bukan hanya terpicu oleh undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku saat ini, melainkan proses komunikasi dan motivasi di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar