Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, Mabes TNI akan menginvestigasi jatuhnya Pesawat F-16 di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma,
Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015) pagi. TNI akan mengirimkan hasil investigasi ke Amerika Serikat.
"Harus diinvestigasi dengan baik, nanti hasilnya kita berikan ke Amerika. Nanti perlu waktu, ada apa sebenarnya," kata Moeldoko di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Kamis sore.
Menurut Moeldoko, pesawat tersebut adalah pesawat hibah. Namun, ia menampik saat disinggung apakah pesawat itu jatuh karena sudah usang. "Itu persoalan teknis, saya tak bisa beri jawaban. Semua itu hasil investigasi akan memberikan info kepada kita," imbuh dia.
Moeldoko pun tak menampik saat disinggung apakah pesawat tersebut bagian dari rangkaian pesawat yang disiagakan guna pengamanan Konferensi Asia Afrika.
"Dalam KAA, kita kerahkan sejumlah pesawat. Ada F16, Sukhoi di Makassar, sudah kita lakukan latihan hari ini, sedang dalam pemanasan sekaligus ada kegiatan yang bisa dimanfaatkan secara sinergik dengan acara di Mabes TNI," imbuh dia.
Disinggung apakah dia sudah melapor kepada Jokowi, dia membenarkan. Malah, kata dia, Presiden Jokowi meminta TNI tak lagi menggunakan pesawat hibah.
"Tadi waktu bicara dengan Presiden di pesawat, saya katakan ini pesawat refurbish. Kata Presiden, sebaiknya enggak ada lagi hibah. Kita harus beli baru. Alhamdulillah, semoga kita bisa lebih baik ke depan," tegas dia.
Jumat, 17 April 2015
Selasa, 07 April 2015
PENALARAN,ENTIMEN DAN SILOGISME
Pengertian
Penalaran
Penalaran
adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan-hubungkan data atau
fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan.
Definisi
Penalaran Menurut Para Ahli
1. Keraf
(1985) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir
denganmenghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk, yang menuju kepada
suatukesimpulan.
2. Bakry
(1986) menyatakan bahwa penalaran atau reasoning merupakan suatukonsep yang
paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuksampai pada suatu
kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataanlain yang telah
diketahui.
3. Suria
Sumantri (2001) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu
aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan
Ciri
– Ciri Penalaran:
1. Dilakukan
dengan sadar.
2. Didasarkan
atas sesuatu yang sudah diketahui.
3. Sistematis.
4. Terarah,
bertujuan.
5. Menghasilkan
kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru.
6. Sadar
tujuan.
7. Premis
berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh.
8. Pola
pemikiran tertentu.
9. Sifat
empiris rasional.
Metode
dalam menalar
Ada
dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
·
Metode induktif
Paragraf
Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan
permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh
fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf
Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut
yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga
akibat sebab.
Contoh
Paragraf Induktif:
Banyak
sekali orang yang terkena penyakit sebagai akibat dari kurangnya kesadaran
menjaga kebersihan baik itu dari makanan, pakaian yang kita gunakan maupun
lingkungan tempat tinggal kita. Padahal hamper semua dari kita sudah tahu bahwa
kebersihan itu sangat penting untuk kesehatan.
·
Metode deduktif
Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
Contoh
Paragraf Deduktif :
Penyalahgunaan
narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba memiliki efek ketagihan dan
setiap jenis dari narkoba memiliki efek yang berbeda-beda. Dianataranya adalah
dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat dari normal, bahkan kasus
orang yang mengguanakan narkoba sampai mengalami kematian karena overdosis.
Proposisi
Suatu
proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta yang diketahui menuju ke pada
suatu kesimpulan. Proposisi dapat
dibatasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau
dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.
Contoh
:
- Semua manusia akan
mati pada suatu waktu.
- Beberapa orang Indonesia mempunyai
kekayaan yang berlimpah.
- Kota Bandung hancur dalam perang dunia
kedua karena bom atom.
- Semua gajah telah punah tahun 1980.
Catt:
kedua kalimat pertama dapat dibuktikan kebenarannya. Kedua kalimat terakhir
dapat ditolak karena kebenarannya tidak sesuai dengan fakta/tidak dapat
dibuktikan kebenarannya.
INFERENSI
DAN IMPLIKASI
- Inferensi (infere)
: menarik kesimpulan.
Ø proses
untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui.
- Implikasi (implicare)
: melibat / merangkum.
Ø rangkuman, sesuatu yang dianggap ada karena sudah di
rangkum dalam fakta/ evidensi itu sendiri.
EVIDENSI
Semua
fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi
merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami
suatau fenomena.
Wujud
Evidensi
evidensi
berbentuk data & informasi (keterangan yang diproleh dari sumber tertentu).
CARA
MENGUJI DATA
Data
dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena
itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan
yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi.
Dibawah
ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian data:
1. Observasi
: mengamati secara
langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek
tersebut
2. Kesaksian
3. Autoritas
CARA
MENGUJI FAKTA
Fakta
adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan
nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan
Untuk
menguji fakta kita butuh melakukan 2 kali penilaian.
1. menentukan
apakah data itu merupakan kenyataan atau yang sungguh terjadi. Setelah yakin
dengan hal itu barulah dilakukan penilaian yang kedua.
2. Penilaian
kedua ini berdasarkan 2 dasar yaitu Konsistensi dan juga Koherensi.
CARA
MENILAI AUTORITAS
Untuk
menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa cara pokok sbagai
berikut:
1. Tidak
mengandung Prasangka
Artinya
pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli
atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
2. Pengalaman
dan Pendidikan Autoritas
Pendidikan
yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang
ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan,
presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
SILOGISME
Bentuk
Penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk
dapat ditarik simpulannya. Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif.
Deduktif merupakan salah satu teknik untuk mengambil simpulan dalam sebuah
karangan.
UNSUR-UNSUR YANG TERDAPAT DALAM SILOGISME
- Premis Umum
(Premis Mayor) à
menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau
hal yang tersebut pada (B)
- Premis Khusus
(Premis Minor) à
menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan
tertentu (A)
- Simpulan:
menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C) memiliki sifat atau hal
yang tersebut pada B
JENIS SILOGISME
•
Silogisme Kategorial
Adalah
salah satu premis merupakan anggota premis yang lain.
Rumus:
PU: Semua A=B
PK: Semua C=A
S
: Semua C=B
CONTOH
PU
: Semua profesor pandai
PK : Pak Habibi adalah profesor
S : Pak Habibi Pandai
Pernyataan
di atas dapat dianalisis sebagai berikut
PU : Semua profesor (A) pandai (B)
PK : Pak Habibi (C) adalah profesor (A)
S : Pak Habibi (C) pandai (B)
ctt
: kata “semua” dapat tidak disebutkan atau dapat juga diganti dengan
kata “setiap” atau “tiap-tiap”
•
Silogisme hipotesis
Adalah
silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika),
sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
Contoh:
PU:
Jika hari ini tidak hujan, saya datang ke rumahmu
PK: Hari ini ujan
S
: Saya tidak datang ke rumahmu
•
Silogisme Negatif
Ciri
silogisme negatif yaitu ada kata bukan atau tidak
Contoh:
PU: Siswa yang baik selalu
mengerjakan pekerjaan rumah
PK: Asep Bukan Siswa yang baik
S
: Asep tidak mengerjakan pekerjaan rumah
•
Silogisme alternative
Adalah
silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
PU: Boim berada di Bandung atau Bogor
PU: Boim berada di Bandung atau Bogor
PK: Boim berada di Bandung
K
: Boim tidak berada di Bogor
ENTIMEN
Suatu
silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah
diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Rumus:
C=B
karena C=A
Contoh
:
PU:
Semua siswa SMAN 1 Indramayu masuk di universitas favorit yang mereka impikan. (Semua A=B)
PK: Boim Siswa SMAN 1 Indramayu
(C=A)
K
: Boim masuk universitas favorit (C=B)
Bentuk Entimennya:
Boim masuk universitas favorit yang ia impikan
karena ia siswa SMAN 1 Indramayu.
(C=B Karena C=A)
Dede Ary Winarta
11212772
3EA02
Langganan:
Postingan (Atom)